Sep 6, 2009

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Letak geografik kondisi lempengan pulau di indonesia memang rawan tergolong mengalami gempa, maka hampir setiap tahun dapat terjadi gempa kecil maupun besar di beberapa tempat di nusantara akibat lempengan bumi mengalami kontradiksi. Kita tentu masih ingat gempa besar menggunjang Aceh, Jogja, Papua dan lain-lain. Gempa merupakan gejala alam seperti halnya gunung meletus, kebanjiran, atau kekeringan.

Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran lapisan bumi yang berasal dari permukaan bumi. Faktor pemicu terjadinya gempa adalah pergeseran lapisan bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Gempa bumi datangnya tidak mampu di prediksi sebelumnya. Kejadiannya begitu cepat dengan dampak yang begitu hebatnya. Akibat yang di timbulkannya pun sangat luar biasa karena mencakup wilayah yang sangat luar batas negara. Sifat getaran gempa bumi yang sangat kuat dan merambat ke segala arag mampu menghancurkan bangunan-bangunan yang kuat sehingga korban jiwa tidak dapat dihindarkan. Berdasarkan penyebabnya gempa bumi di bedakan menjadi:

1) Gempa bumi tektonik, yaitu gempa yang terjadi karena pergeseran kerak bumi.
2) Gempa bumi vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung api.
3) Gempa tanah runtuh, yaitu gempa yang disebabkan karena runtuhnya tanah.

Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang di hasilkan oleh tekanan antara batuan di kenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut bergerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.

Gempa bumi tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi di yogyakarkat, pada sabtu, 27 mei 2006.

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang di lakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.

No comments:

Post a Comment